Adanya radiasi ponsel yang menyebabkan gangguan kesehatan hingga kini memang masih menjadi perdebatan. Meski masih dalam perdebatan, sebagai produk elektronik yang memancarkan gelombang, keberadaan ponsel perlu pengaturan dan tata cara pakai yang pas dan aman Dr. George Carlo, pensiunan peneliti industri ponsel dari Amerika menyebutkan setiap tahun terjadi 30 sampai 50 ribu kasus gangguan kesehatan akibat ponsel. Dr. Carlo juga memprediksi pada tahun 2010 di Amerika bakal terjadi 500 ribu kasus gangguan keseharan akibat ponsel per tahun. Dalam kaiatan tersebut, Taraka Serrano, penulis dan advokat kesehatan memberikan beberapa tips yang sekiranya berguna untuk menghindari radiasi dari ponsel.
1. Batasi Penggunaan Waktu bicara
Biasakan untuk membatasi waktu bicara di ponsel, paling tidak persiapkan terlebih dahulu materi untuk pembicaraan. Setelah dua menit Anda berbincang di ponsel maka aktifitas natural electrical akan mulai meningkat ke otak.
2. Rentan Terhadap Anak-anak
Anak-anak tentu memiliki ketahanan fisik yang lebih lemah ketimbang orang dewasa, termasuk dalam hal radiasi ponsel. Untuk itu biasakan Anak Anda untuk tidak terlalu sering memanfaatkan ponsel untuk aktifitas voice. Tapi Anak-anak perlu juga diberi pemahaman untuk pemanfaatan ponsel dikala darurat.
3. Manfaatkan Airtube Headset
Walau telah menggunakan headset bukan berarti Anda bisa terbebas dari efek radiasi. Salah satu solusi yakni manfaatkan airtube headset. Jenis headset ini dilengkapi lubang atau rongga pada speakernya.
4. Jangan Masukkan Ponsel di Saku Celana
Material bahan di celana kadang dapat menjadi konduktor yang cepat untuk radiasi, ketimbang reaksi ke bagian kepala. Salah studi mengungkapkan posisi ponsel di saku celana, terutama dekat lipatan paha bisa berpengaruh pada kualitas sperma hingga turun 30 persen. Ini bisa menjadi perhatian penting bagi para pria.
5. Jeda Saat Melakukan Panggilan
Saat Anda menggunakan ponsel tanpa headset, tunggu beberapa saat sampai panggilan Anda terkoneksi ke jaringan operator, baru kemudian tempelkan telinga ke speaker. Sedikit banyak hal ini bisa mengurangi efek radiasi.
6. Jangan Gunakan Ponsel di Elevator
Elevator (Lift) telah menjadi standar fasilitas di gedung-gedung bertingkat. Elevator pun kini sudah banyak yang dilengkapi penguat sinyal oleh para operator. Namun ada pendapat untuk menunda bertelepon di dalam ruang metal tertutup, dalam hal ini adalah elevator dan kendaraan box. Alasannya aktifitas ponsel dapat memicu hukum Faraday sehingga bisa menjebak radiasi yang dipancarkan dan di khwatirkan akibatnya berbalik ke pengguna.
7. Indikator Kekuatan Sinyal
Dikala ingin melakukan panggilan, sebaiknya perhatikan pula kondisi jaringan operator di layar ponsel. Jika melakukan panggilan di saat sinyal lemah atau satu bar maka proses kerja ponsel untuk terkoneksi ke jaringan operator bertambah berat. Ini juga membawa efek pada tingkat radiasi.
8. Gunakan Ponsel dengan SAR Rendah
Setiap ponsel yang beredar memiliki tingkat SAR (specific absorption rate) yang berlainan. SAR diartikan sebagai ukuran tingkat penyerapan energi dari RF (radio frequency) yang dapat masuk ke dalam tubuh. Semakin rendah tingkat SAR maka kian bagus ponsel yang dimaksud. Indikator SAR umumnya sudah disertakan dalam buku manual pengoperasian ponsel.
9. EMF Protection
Gunakan perangkat baik ponsel ataupun lainnya dengan validasi EMF (electronic filed) protection. Salah satu yang mencuat saat ini seperti pemanfaatan bio energy. Radiasi EMF dapat bersifat kumulatif pada tubuh Anda, wujud yang paling mudah dilihat yakni biological stress.
10. Mengkonsumsi Suplemen
Radiasi dari perangkat Microwave di base station dapat mengurangi tingkat anti oxidant di dalam tubuh. Hal ini bisa menjadi ancaman sebab anti oxidant diperlukan tubuh untuk perlindungan dan membawa pengaruh pada indikator stress, infeksi dan penyakit-penyakit lain. Untuk itu Anda perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung elemen Melatonin, Zinc, Gingko Biloba dan Bilberry Extract. Keempat elemen tersebut bisa meningkatkan anti oxidant, melindungi sel otak dan kesehatan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar